KEBUDAYAAN KARO YANG
POTENSIAL/SUDAH DIJADIKAN
DAYA TARIK WISATA
MAKANAN
KHAS KARO MENJADI KULINER WISATA
TUGAS
AKHIR SEMESTER IV
KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA
DIKERJAKAN
OLEH:
NAMA : DEWI AYUNI BARUS
NIM : 140705014
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
FAKULTAS
ILMU BUDAYA
S-1
SASTRA INGGRIS
KEBUDAYAAN
DAN PARIWISATA
MEDAN
2016
Tema : Kebudayaan Karo
yang potensial/sudah di jadikan daya tarik wisata
MAKANAN KHAS KARO MENJADI KULINER
WISATA
Dengan
menyelesaikan Tugas Akhir Semester IV Kebudayaan dan Pariwisata dengan judul
tersebut, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada bapak Dr. Jonson
Pardosi yang telah membimbing di kelas dan memberikan tugas akhir ini untuk
memenuhi syarat kreteria penilaian tugas semester yaitu dengan bobot lebih
kurang 20%, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Indonesia
adalah negara besar yang terdiri dari berbagai suku, tersebar di seluruh
pelosok tanah air. Setiap suku memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat
yang berbeda serta beraneka ragam. Memiliki keunikan setiap suku dengan budaya
dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan salah
satunya adalah suku Karo yang ada di Sumatera Utara juga tidak berbeda dengan
suku-suku lainnya. Suku Karo juga memilki budaya dan adat istiadatnya sendiri
yang cukup unik dan menarik. Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang
pantas diperhitungkan sebagai Daerah Tujuan Wisata mulai dari wisata alam,
wisata kuliner sampai dengan wisata sejarah. Semua etnis yang ada di Sumatera
Utara memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda. Keragaman budaya yang ada
di Sumatera Utara sangat mendukung kepariwisataan di Sumatera Utara, khususnya
Tanah Karo yang menjadi salah satu objek wisata di Sumatera Utara.
Keunikan kebudayaan karo yang
menjadi daya tarik wisata salah satunya adalah kuliner atau makanannya. Tidak
sedikit orang yang mengenal kuliner karo, bukan saja orang yang tinggal di
daerah tanah karo namun orang yang berada di luar daerah tersebut banyak yang
menggemari makanan khas karo. Masakan khas karo ini tidak hanya di temukan di
daerah tanah karo saja, namun di kota Medan pun tidak sedikit orang yang
menjual masakan khas karo tersebut. Dalam perkembangan kuliner karo ini kita
dapat menjadikan masakan khas karo ini sebagai daya tarik wisata di Sumatera Utara.
Salah
satu tujuan wisata adalah menikmati makanan khas wisata daerah yang ada.
Pengunjung atau penikmat wisata kuliner, tidak akan merasa puas jika mereka
tidak bisa merasakan masakan khas daerah tersebut. Mereka akan merasakan
masakan khas Karo dengan rasa yang berbeda dengan masakan khas wisata kuliner
di daerah lainnya. Penikmat kuliner akan memahani perbedaan tersebut, biasanya
penikmat kuliner yang telah menyicipi masakan khas Karo ini mereka akan merasa
ketagihan dengan rasanya. Karena rasa dan khas yang berbeda, masakan khas Karo
sudah banyak di temukan di tempat-tempat rumah makan yang ada di perkotaan,
tidak hanya di Tanah Karo melainkan di kota Medan pun mudah di dapatkan. Bukan
hanya karena kenikmatan rasa yang di ciptakan, melainkan juga kerena bahan yang
di gunakan sangat mudah di dapatkan sehingga tidak hanya di tempat-tempat
tertentu kita dapat menikmati makanan khas Karo, kita juga dapat memasaknya di
rumah dengan mudah.
Adapun makanan khas karo yang sering di temukan adalah :
1. Cimpa
Cimpa adalah
salah satu makanan yang sering di temukan dan mudah di buat, Kue ini terbuat
dari beras ketan sebagai bahan utamanya, sebagai isinya mengunakan gula
merah/aren yang di campur dengan kelapa parut, dan sebagai baju luarnya pada
umumnya mengunakan Daun Singkut namun
tidak sedikit orang menggunakan daun pisang sebagai penggantinya. Seperti
gambar di bawah ini, adalah contoh gambar Daun Singkut.
Gambar 1 |
Gambar 2
|
Gambar 1. Merupakan Daun Singkut berwarna hijau, biasanya daunya
ini sebelum di gunakan sebagai baju cimpa terlebih dahulu di jembur di terik
matahari sampai warna daun tersebut berupah kecoklatan dan sudah tidak mengeras
lagi.
Gambar 2. Merupakan hasil gambar cimpa yang saya foto sendiri
ketika ada acara keluarga yaitu “upah-upah tendi”. Yang di bungkus daun singkut
merupakan cimpa unung-ungu yang di masak dengan cara di rebus, sedangkan yang
di atasnya adalah cimpa matah yang di buat hanya dengan cara beras ketan di
tumbuk sampai harus tampa di masak. Dan yang berwarna putih itu adalah telur
rebus.
Kue Khas Suku
Karo ini biasa di sajikan bila ada pesta-pesta, baik itu pesta pertemuan
keluarga (Perpulungen), sampai pesta adat yang besar seperti perkawinan atau
kerja tahun(Merdang merdem). sehingga Cimpa ini bisa disebut juga kue yang bisa
kita dapat dan nikmati kala ada pesta, perpulungan, atau acara besar lainya,
maka bisa dikatakan Cimpa merupakan salah satu simbol dari kekhasan makan Karo.
Dan biasanya disetiap acara besar ga ada cimpa.
2. Terites
Makanan Khas
Karo yang paling unik, bahan yang digunakan terbuat dari berbagai jenis sayuran
dan berisikan bagian dalam Sapi, Kerbau, atau kambing. Bahan dasar dari makanan
ini adalah rumput yang berada dalam perut besar Sapi, Kerbau, atau Kambing.
Maksud dari rumput
yang digunakan belum menjadi kotoran karena rumput ini diambil bukan dari usus
besarnya atau bagian sistem pencernaan. Rumput ini terbilang masih segar karena
ketika kerbau atau sapi memakan rumput tersebut maka rumput yang baru di dimakan
di mulut akan ditelan dan dimasukan kedalam lumbung penyimpanan (perut besar),
kemudian akan di makan kembali baru rumput tersebut akan di masukan
kebagian pencernaan. Dan didalam kantung
penyimpanan itulah rumput tersebut di ambil sebagai bahan utaman teritis. Teritis
merupakan makanan yang di percaya masyarakat karo sebagai obat lambung atau
penderita maag.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
Terites ini merupakan makanan
khas yang biasanya dibuat atau di sajikan pada saat pesta besar seperti Merdang
Merdem (Pesta Panen Tahunan) sama halnya dengan cimpa.
3. Cipera
Masakan khas
Karo ini terbuat dari potongan ayam kampung, lalu dimasak sampai empuk dengan
tepung jagung sebagai campuran bahan berkuah kental cipera. Kuah kental ini
rasanya pedas karena memakai cabe rawit dan sedikit asam. Selain di campur
ayam, cipera ini juga dicampurkan dengan jamur agar lebih nikmat.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
4. Tasak Telu
Tasak Telu merupakan
masakah khas Karo yang berarti “tiga masakan” yang terdiri dari ayam rebus yang
dicampurkan dengan berbagai bumbu. Rebusan air tersebut disisihkan dan
dijadikan sebagai sajian kuah atau sup. Ayam rebusnya yang termasuk bahan
intinya dipotong-potong untuk disajikan. Jika suka dengan darah ayam, ayam
rebus tersebut dapat dimasak lagi sebentar dan di campurkan darah ayam kedalamnya.
Dalam bahasa karo, darah tersebut dikenal dengan istilah “getah”.
Kemudian
bagian tulangnya dimasak juga dengan sebagian kuah yang dicampurkan dengan
cipera. Dan juga di tambah dengan bumbu-bumbu lainya, campuran inilah yang di jadikan
kuah kentalnya yang gurih. Kuah kental ini sebagai bagian kedua dari sajian
ayam tasak telu, nanti disiramkan pada ayam rebus ketika menyantapnya. Bagian
ketiganya adalah cincang sayur. Yang terdiri dari sayur rebus seperti kacang panjang,
batang pisang, jantung pisang, daun pepaya, daun singkong, tauge seperti halnya
diurap dengan parutan kelapa yang sudah di beri bumbu.
5. Kidu-Kidu
Masakan khas
dari karo ini berupa ulat dari pohon enau. cara memasaknya. Setelah dibersihkan
kidu ini digoreng agar bagian luarnya renyah, tetapi tidak sampai pecah agar
cairan di dalamnya masih utuh. Kidu goreng ini kemudian dimasak sebentar dalam
kuah arsik yang berbahan kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, andaliman,
kincung (kecombrang).
Dibawah ini gambar kidu yang masih hidup.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
6. Gule Kuta-kuta
Gulai kuta-kuta adalah masakan
khas Karo, bahan utama yang di gunakan adalah ayam. Gulai ini sedikit
berbedanya dengan gulai biasanya. Cara memasaknya pun tidak jauh beda degan
halnya memasak gule umumnya.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
Bahan yang di gunakan untuk
memasak cabe,bawang merah, bawang putih, kunyit, sereh, lengkuas, asam cikala,
santan, daun kemangi. Biasanya gule kuta-kata ini dimasak secara bersamaan
seluruh bahannya, sampai lembut ayamnya. Lalu asam cikala dan kemangi di
campurkan sampai masak. Pada umumnya yang di gunakan adalah ayam kampung,
karena ayam kampung itu lebih enak dari pada ayam potong.
7. Umbut
Umbut
adalah masakan khas karo yang berbahan dasar batang pisang yang masih muda di
iris halus, di campur dengan kelapa parut. Lalu dicampurkan ayam kampung,
biasanya potongan ayam ini kecil-kecil. Bumbu dasar menggunakan bawang merah,
cabe rawi, bawang, sereh, lengkuas, daun bawang, dan tak lupa garam serta asam
cikala yang selalu di gunakan bahan dasar masakan khas karo.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.
Umbut
ini sering juga dimasak di rumah, bukan hanya suku karo saja yang menyukainya
banyak juga suku mandailing dan jawa menyukai umbut ini. Rasanya? La ter
kataken hehehe
Catatan :
Saya mendapatkan beberapa sumber informasi untuk dapat menyelesaikan tugas ini. tidak lupa pula mendapatkan referensi dari beberapa artikel di google. Terimakasih, semoga bermanfaat buat kalian yang membahas materi ini juga. Selamat membaca dan copy paste :D
Catatan :
Saya mendapatkan beberapa sumber informasi untuk dapat menyelesaikan tugas ini. tidak lupa pula mendapatkan referensi dari beberapa artikel di google. Terimakasih, semoga bermanfaat buat kalian yang membahas materi ini juga. Selamat membaca dan copy paste :D