Minggu, 24 September 2017

KEBUDAYAAN KARO YANG POTENSIAL/SUDAH DIJADIKAN
DAYA TARIK WISATA
MAKANAN KHAS KARO MENJADI KULINER WISATA

TUGAS AKHIR SEMESTER IV
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

DIKERJAKAN
OLEH:
NAMA            : DEWI AYUNI BARUS
NIM                : 140705014


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
S-1 SASTRA INGGRIS
KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
MEDAN
2016

Tema : Kebudayaan Karo yang potensial/sudah di jadikan daya tarik wisata

MAKANAN KHAS KARO MENJADI KULINER WISATA
Dengan menyelesaikan Tugas Akhir Semester IV Kebudayaan dan Pariwisata dengan judul tersebut, saya ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada bapak Dr. Jonson Pardosi yang telah membimbing di kelas dan memberikan tugas akhir ini untuk memenuhi syarat kreteria penilaian tugas semester yaitu dengan bobot lebih kurang 20%, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
Indonesia adalah negara besar yang terdiri dari berbagai suku, tersebar di seluruh pelosok tanah air. Setiap suku memiliki kebudayaan, tradisi dan adat istiadat yang berbeda serta beraneka ragam. Memiliki keunikan setiap suku dengan budaya dan adat istiadatnya inilah yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia, dan salah satunya adalah suku Karo yang ada di Sumatera Utara juga tidak berbeda dengan suku-suku lainnya. Suku Karo juga memilki budaya dan adat istiadatnya sendiri yang cukup unik dan menarik. Sumatera Utara adalah salah satu daerah yang pantas diperhitungkan sebagai Daerah Tujuan Wisata mulai dari wisata alam, wisata kuliner sampai dengan wisata sejarah. Semua etnis yang ada di Sumatera Utara memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda. Keragaman budaya yang ada di Sumatera Utara sangat mendukung kepariwisataan di Sumatera Utara, khususnya Tanah Karo yang menjadi salah satu objek wisata di Sumatera Utara.
            Keunikan kebudayaan karo yang menjadi daya tarik wisata salah satunya adalah kuliner atau makanannya. Tidak sedikit orang yang mengenal kuliner karo, bukan saja orang yang tinggal di daerah tanah karo namun orang yang berada di luar daerah tersebut banyak yang menggemari makanan khas karo. Masakan khas karo ini tidak hanya di temukan di daerah tanah karo saja, namun di kota Medan pun tidak sedikit orang yang menjual masakan khas karo tersebut. Dalam perkembangan kuliner karo ini kita dapat menjadikan masakan khas karo ini sebagai daya tarik wisata di Sumatera Utara.
Salah satu tujuan wisata adalah menikmati makanan khas wisata daerah yang ada. Pengunjung atau penikmat wisata kuliner, tidak akan merasa puas jika mereka tidak bisa merasakan masakan khas daerah tersebut. Mereka akan merasakan masakan khas Karo dengan rasa yang berbeda dengan masakan khas wisata kuliner di daerah lainnya. Penikmat kuliner akan memahani perbedaan tersebut, biasanya penikmat kuliner yang telah menyicipi masakan khas Karo ini mereka akan merasa ketagihan dengan rasanya. Karena rasa dan khas yang berbeda, masakan khas Karo sudah banyak di temukan di tempat-tempat rumah makan yang ada di perkotaan, tidak hanya di Tanah Karo melainkan di kota Medan pun mudah di dapatkan. Bukan hanya karena kenikmatan rasa yang di ciptakan, melainkan juga kerena bahan yang di gunakan sangat mudah di dapatkan sehingga tidak hanya di tempat-tempat tertentu kita dapat menikmati makanan khas Karo, kita juga dapat memasaknya di rumah dengan mudah.
            Adapun makanan khas karo yang sering di temukan adalah :
1. Cimpa
Cimpa adalah salah satu makanan yang sering di temukan dan mudah di buat, Kue ini terbuat dari beras ketan sebagai bahan utamanya, sebagai isinya mengunakan gula merah/aren yang di campur dengan kelapa parut, dan sebagai baju luarnya pada umumnya mengunakan  Daun Singkut namun tidak sedikit orang menggunakan daun pisang sebagai penggantinya. Seperti gambar di bawah ini, adalah contoh gambar Daun Singkut.


Gambar 1




Gambar 2
 
Gambar 1. Merupakan Daun Singkut berwarna hijau, biasanya daunya ini sebelum di gunakan sebagai baju cimpa terlebih dahulu di jembur di terik matahari sampai warna daun tersebut berupah kecoklatan dan sudah tidak mengeras lagi.
Gambar 2. Merupakan hasil gambar cimpa yang saya foto sendiri ketika ada acara keluarga yaitu “upah-upah tendi”. Yang di bungkus daun singkut merupakan cimpa unung-ungu yang di masak dengan cara di rebus, sedangkan yang di atasnya adalah cimpa matah yang di buat hanya dengan cara beras ketan di tumbuk sampai harus tampa di masak. Dan yang berwarna putih itu adalah telur rebus.
Kue Khas Suku Karo ini biasa di sajikan bila ada pesta-pesta, baik itu pesta pertemuan keluarga (Perpulungen), sampai pesta adat yang besar seperti perkawinan atau kerja tahun(Merdang merdem). sehingga Cimpa ini bisa disebut juga kue yang bisa kita dapat dan nikmati kala ada pesta, perpulungan, atau acara besar lainya, maka bisa dikatakan Cimpa merupakan salah satu simbol dari kekhasan makan Karo. Dan biasanya disetiap acara besar ga ada cimpa.

2. Terites
Makanan Khas Karo yang paling unik, bahan yang digunakan terbuat dari berbagai jenis sayuran dan berisikan bagian dalam Sapi, Kerbau, atau kambing. Bahan dasar dari makanan ini adalah rumput yang berada dalam perut besar Sapi, Kerbau, atau Kambing.
Maksud dari rumput yang digunakan belum menjadi kotoran karena rumput ini diambil bukan dari usus besarnya atau bagian sistem pencernaan. Rumput ini terbilang masih segar karena ketika kerbau atau sapi memakan rumput tersebut maka rumput yang baru di dimakan di mulut akan ditelan dan dimasukan kedalam lumbung penyimpanan (perut besar), kemudian akan di makan kembali baru rumput tersebut akan di masukan kebagian  pencernaan. Dan didalam kantung penyimpanan itulah rumput tersebut di ambil sebagai bahan utaman teritis. Teritis merupakan makanan yang di percaya masyarakat karo sebagai obat lambung atau penderita maag.

Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.


Terites ini merupakan makanan khas yang biasanya dibuat atau di sajikan pada saat pesta besar seperti Merdang Merdem (Pesta Panen Tahunan) sama halnya dengan cimpa.






3. Cipera
Masakan khas Karo ini terbuat dari potongan ayam kampung, lalu dimasak sampai empuk dengan tepung jagung sebagai campuran bahan berkuah kental cipera. Kuah kental ini rasanya pedas karena memakai cabe rawit dan sedikit asam. Selain di campur ayam, cipera ini juga dicampurkan dengan jamur agar lebih nikmat.

Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.












4. Tasak Telu
Tasak Telu merupakan masakah khas Karo yang berarti “tiga masakan” yang terdiri dari ayam rebus yang dicampurkan dengan berbagai bumbu. Rebusan air tersebut disisihkan dan dijadikan sebagai sajian kuah atau sup. Ayam rebusnya yang termasuk bahan intinya dipotong-potong untuk disajikan. Jika suka dengan darah ayam, ayam rebus tersebut dapat dimasak lagi sebentar dan di campurkan darah ayam kedalamnya. Dalam bahasa karo, darah tersebut dikenal dengan istilah “getah”.

Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.

Kemudian bagian tulangnya dimasak juga dengan sebagian kuah yang dicampurkan dengan cipera. Dan juga di tambah dengan bumbu-bumbu lainya, campuran inilah yang di jadikan kuah kentalnya yang gurih. Kuah kental ini sebagai bagian kedua dari sajian ayam tasak telu, nanti disiramkan pada ayam rebus ketika menyantapnya. Bagian ketiganya adalah cincang sayur. Yang terdiri dari sayur rebus seperti kacang panjang, batang pisang, jantung pisang, daun pepaya, daun singkong, tauge seperti halnya diurap dengan parutan kelapa yang sudah di beri bumbu.




5. Kidu-Kidu
Masakan khas dari karo ini berupa ulat dari pohon enau. cara memasaknya. Setelah dibersihkan kidu ini digoreng agar bagian luarnya renyah, tetapi tidak sampai pecah agar cairan di dalamnya masih utuh. Kidu goreng ini kemudian dimasak sebentar dalam kuah arsik yang berbahan kunyit, kemiri, bawang merah, bawang putih, andaliman, kincung (kecombrang).
Dibawah ini gambar kidu yang masih hidup.

Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.














6. Gule Kuta-kuta
Gulai kuta-kuta adalah masakan khas Karo, bahan utama yang di gunakan adalah ayam. Gulai ini sedikit berbedanya dengan gulai biasanya. Cara memasaknya pun tidak jauh beda degan halnya memasak gule umumnya.

Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.

Bahan yang di gunakan untuk memasak cabe,bawang merah, bawang putih, kunyit, sereh, lengkuas, asam cikala, santan, daun kemangi. Biasanya gule kuta-kata ini dimasak secara bersamaan seluruh bahannya, sampai lembut ayamnya. Lalu asam cikala dan kemangi di campurkan sampai masak. Pada umumnya yang di gunakan adalah ayam kampung, karena ayam kampung itu lebih enak dari pada ayam potong.

7. Umbut
            Umbut adalah masakan khas karo yang berbahan dasar batang pisang yang masih muda di iris halus, di campur dengan kelapa parut. Lalu dicampurkan ayam kampung, biasanya potongan ayam ini kecil-kecil. Bumbu dasar menggunakan bawang merah, cabe rawi, bawang, sereh, lengkuas, daun bawang, dan tak lupa garam serta asam cikala yang selalu di gunakan bahan dasar masakan khas karo.

Gambar di bawah adalah gambar yang saya ambil dari google.

 

            Umbut ini sering juga dimasak di rumah, bukan hanya suku karo saja yang menyukainya banyak juga suku mandailing dan jawa menyukai umbut ini. Rasanya? La ter kataken hehehe



Catatan :
Saya  mendapatkan beberapa sumber informasi untuk dapat menyelesaikan tugas ini. tidak lupa pula mendapatkan referensi dari beberapa artikel di google. Terimakasih, semoga bermanfaat buat kalian yang membahas materi ini juga. Selamat membaca dan copy paste :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar